Tak bisa dipungkiri, desain logo telah menjadi salah satu area
desain yang paling penting dan paling berharga. Desain logo yang
berkualitas, dipadankan dengan pencitraan yang baik dari sebuah perusahaan atau
instansi akan menciptakan daya tarik yang sangat besar di tengah persaingan
industri yang kian memanas saat ini.
Tentu saja, kata kunci yang harus
digaris-bawahi di sini adalah “kualitas”, karena kalau sekedar desain logo
yang asal-asalan saja sudah tentu tidak akan berpengaruh banyak, bahkan bukan
tidak mungkin justru akan merusak image perusahaan. Oleh karena itu, sebelum
anda mulai merancang sebuah logo, coba deh perhatikan tips desain logo
sederhana berikut ini.
1. Matangkan konsep
Dalam mendesain logo, hal paling pertama dan
terutama yang harus anda asah adalah konsep. Cari atau bentuklah konsep yang
paling menggambarkan identitas perusahaan dengan sempurna – atau, setidaknya
paling mendekati kesempurnaan.
Jangan bosan bertukar pikiran sampai diperoleh
konsep dan logo yang sempurna. Atau, anda bisa mengamati logo dan
desain yang diterapkan para kompetitor, atau bisa juga memasukkan kata
kunci yang diinginkan ke kolom pencari Google Image.
Jangan lupa, selalu catat ide dan inspirasi
sekecil apapun. Jangan sampai ide brilian yang tercetus di pikiran hilang
begitu saja, karena lupa dicatat. Yang rugi nanti anda sendiri, lho…
2. Buat sket kasar
Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan para
desainer saat mendesain logo adalah, langsung mengaplikasikan ide yang mereka
miliki ke dalam program design di komputer. Sebaiknya, anda mencontoh
perusahaan-perusahaan design terkemuka yang membuat lusinan sketsa kasar di
atas kertas, barulah setelahnya menuangkan sketsa tersebut ke dalam komputer.
Percaya deh, anggapan yang mengatakan bahwa
membuat sketsa hanya buang-buang waktu saja itu salah besar. Sebaliknya, anda
bisa menghasilkan banyak konsep, dan menentukan variasi mana yang paling tepat
dalam hitungan menit saja – jika anda menuangkan idenya dulu ke atas kertas.
Jadi, ayo ambil pensil warna dan kertas gambar sekarang juga, dan biarkan
kreativitas serta kemahiran tanganmu menggiringmu menuju logo yang sempurna.
3. Pahami keinginan klien
Ingatlah, anda mendesain logo ini untuk klien.
Jadi, pastikan keinginan dan kepuasan klien berada di peringkat pertama, bahkan
di atas keinginan dan kepuasan anda sendiri. Pergunakan waktu rapat dengan
klien dengan sebaik-baiknya. Cari tahu konsep logo seperti apa yang mereka
inginkan, akan diaplikasikan di medium mana saja logonya nanti, dan sebagainya.
Informasi-informasi ini akan sangat membantu anda dalam merumuskan desain logo
yang paling tepat.
4. Selalu pilih vector
Jika selama ini anda terbiasa mendesain dengan
menggunakan Adobe Photoshop, khusus untuk mendesain logo, cobalah anda belajar
menggunakan Adobe Illustrator. Mengapa? Sebab, Adobe Illustrator memiliki
format vector yang menjadikan desain logomu dapat diperbesar maupun diperkecil
tanpa merusak kualitasnya.
Selain itu, dengan mempelajari dan menguasai
Adobe Illustrator, resume anda juga akan terlihat lebih ‘kinclong’, dan
kualitas anda sebagai seorang desainer akan semakin diakui, kan? Win-win
solution.
5. KISS = Keep It Simple!
Coba deh anda perhatikan logo-logo terkenal
seperti Apple, Nike, Adidas ataupun Coca Cola. Tentunya, anda akan langsung
menyadari betapa sederhananya, namun betapa melekatnya logo-logo tersebut di
kepala, bukan? Di tengah persaingan industri yang semakin menggila saat ini, di
mana setiap perusahaan memiliki logonya masing-masing, akan sangat masuk akal
jika desain logo dibuat dengan sesederhana mungkin –
namun dengan makna yang mendalam. Pastinya, akan lebih mudah diingat dan tampak
mencuat di antara kompetitor.
6. Uji kelayakan
Memangnya hanya kendaraan saja yang perlu diuji
kelayakannya? Logo pun perlu diuji lho.
Pertama-tama, uji ukuran. Desain logo yang baik
harus tetap dapat mencerminkan identitas perusahaan, baik dalam ukuran yang
sangat kecil (16×16 px) maupun dalam ukuran yang sangat besar, seperti pada
banner atau billboard. Yang terpenting, kualitas gambarnya jangan sampai rusak.
Itulah sebabnya, sangat dianjurkan desain logo dibuat dalam bentuk vector.
Kedua, uji warna. Desain logo yang baik
sebaiknya tidak memiliki banyak warna. Bukan apa-apa, namun coba anda bayangkan
jika logo tersebut secara hitam-putih, atau di atas kertas berwarna. Kalau
pembeda utama logo tersebut semata-mata dari warnanya saja, maka akan sangat
sulit untuk mengenali logo tersebut sekarang, kan?
Yang terakhir, uji padanan. Logo sangat jarang
berdiri sendiri. Biasanya, logo akan “ditemani” oleh tagline atau nama
perusahaan. Jadi, coba anda tes, bagaimana rupa desain logo apabila dipadankan
dengan tagline perusahaan. Samakan sisi kiri dan kanan tagline dengan ukuran
logo, dan cobalah bereksperimen dengan ukuran font atau kata-katanya.
artikel ini diambil dari http://blog.sribu.com
No comments:
Post a Comment