Sebenernya
sudah lama tentang WPAP ini dibahas di beberapa blog atau website para sahabat
bahkan berceceran di internet tutorial yang membahas tentang WPAP ini,
berhubung ada pertanyaan dari salah seorang sahabat maka bagus juga kita bahas
sekilas tentang WPAP dan sekalian cara membuatnya, begini pertanyaannya;
mas
,tulung posting cara buat gambar wpap di corel y,,,
& gimana cara cetak di kaos_y. . .
N makasih y sbelumy
& gimana cara cetak di kaos_y. . .
N makasih y sbelumy
Apa
yang kita pikirkan ketika melihat berbagai foto orang-orang terkenal dengan
potongan-potongan warna yang bervariasi dan artistik? Pastilah kita ingin tahu
bagaimana cara membuatnya.
Ya,
itulah jenis pop art foto wajah seseorang, yang tentunya harus dengan resolusi
kuat sebagai medianya. Di luar negeri terutama di USA, kita kenal seniman pop
art Andy Warhol yang terkenal. Tetapi jangan salah, ternyata di Indonesia pun
kita punya tokoh pop art portrait yang sangat concern untuk mengembangkan
komunitas pecinta jenis seni yang satu ini, yaitu Wedha Abdul Rasyid, sehingga
jenis pop art yang diciptakannya pun diberi nama Wedha Pop Art Portrait
(disingkat WPAP).
Secara garis besar WPAP adalah gaya ilustrasi potret manusia (biasanya figur-figur terkenal) yang didominasi bidang-bidang datar marak warna yang diletakkan di depan, tengah, dan belakang untuk menimbulkan dimensi. Dimensi itu sendiri dibentuk dari garis-garis imajiner tegas di mana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah, dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya. Proses tracing kreatif yang digunakan tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di-trace.
Pada sekitar tahun 1990-1991, Wedha mengilustrasikan wajah manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis. Di dalam proses manual, beliau menemukan cara yang mudah dan makin lama semakin mudah. Tapi semakin mudah cara yang beliau temukan, semakin ragu untuk mengatakan bahwa apa yang dihasilkan ini cukup bernilai untuk disebut sebagai karya seni. Pada kenyataannya, karyanya ini mulai digemari pembaca, bahkan pada beberapa kesempatan banyak musisi dunia mengagumi karyanya. Tetapi tetap saja Wedha menganggap karyanya hanyalah untuk memenuhi tugas beliau sebagai ilustrator. Perasaan ini membelenggunya sehingga tidak langsung dipublikasikan secara luas.
Memasuki
tahun 2007, beberapa orang kenalan berhasil meyakinkan Wedha bahwa mereka
sampai sekarang masih menyukai dan merasa kangen dengan tampilnya lagi karya
yang pada mulanya beliau beri nama Foto Marak Berkotak itu. Puncaknya terjadi
pada 22 Juni 2007, di mana waktu itu seorang ketua jurusan DKV Universitas
Multimedia Nusantara bernama Gumelar yang sengaja ditemui Wedha, mengatakan
bahwa dia yang sudah melanglang jagad itu, baru kali ini melihat karya semacam
karya Wedha dan melabelkan gaya ini sebagai gaya Wedha. Bahkan beliau
berkewajiban untuk meluaskan gaya WPAP ini (yang dikatakan sebagai terobosan
baru) kepada semua orang, agar ada yang melanjutkan.
Sejak
saat itulah Wedha mulai bersemangat untuk menyebarluaskan karya dan cara
pembuatan WPAP ini. Sampai akhirnya pada tahun 2009 lahirlah Komunitas WPAP
atau lebih dikenal sebagai WPAP Community, yang ternyata digemari dan digilai
oleh banyak sekali ilustrator ataupun desainer di Indonesia, serta menyemangati
mereka untuk semakin banyak lagi membuat karya WPAP.
Bahkan
WPAP yang dulunya hanya memamerkan dan menjual karya Wedha pribadi, sejak tahun
2010 berhasil menjual karya-karyanya di Java Jazz Festival hingga tahun 2012,
di mana kemudian yang dipamerkan dan dijual bukan cuma karya Wedha tetap juga
karya anggota komunitas WPAP lainnya seperti Mas Itock Soekarso, Sungging
Priyanto, Gunawan, Ronnie, Wahyu, dll. Hingga kini komunitas WPAP semakin
berkembang di berbagai kota di Indonesia.
Selain
itu sejak beberapa tahun terakhir ini WPAP juga berpartisipasi dalam Jakarta
Clothing, Jakarta Biennale (pameran di Taman Ayodya pada tahun 2011 lalu),
diliput berbagai media nasional dan juga internasional, di antaranya pernah
dipamerkan di Bremen oleh PPI Bremen dan juga disiarkan keberadaannya melalui
Radio PPI Dunia (www.radioppidunia.org), juga mulai ditawarkan sebagai karya
yang layak dikoleksi di negara-negara Amerika Latin dan Rumania (melalui
komunitas komik di sana). Pada tahun 2012 ini, WPAP melalui Satu Indonesia
melakukan pameran dan pembelajaran teknik pembuatan di 12 kota di Indonesia
(walaupun sebenarnya jika kita searching di youtube akan ada link tutorial
pembuatan WPAP).
Karya-karya
WPAP dapat dinikmati melalui website: wpapcommunity.com. Komunitas ini juga
semakin mengukuhkan dirinya sebagai komunitas yang peduli dengan nasionalisme
di mana mereka juga membuat berbagai karya pop art atas berbagai kesenian
Indonesia seperti Tari Pendet (Bali), Tari Piring (Minangkabau), serta wajah
para Kepala Suku di Papua, dll yang membuat kita semakin mencintai Indonesia
dengan berbagai sentuhan warna yang semarak.
dan
juga dapat dikontak melalui Twitter: @WPAPCom, sehingga semua kalangan di
Indonesia maupun dari luar negeri yang menggemari jenis karya ini dapat saling
berinteraksi antar anggota, saling belajar, dan mampu mendapatkan hasil atas
karyanya melalui penjualan poster, kaos, kalender, dan berbagai merchandise
lain dari desain yang telah dibuat.
Satu
hal yang juga sangat istimewa adalah komunitas ini sangat bernuansa
kekeluargaan, di mana Wedha yang notabene sudah senior berlaku layaknya bapak
bagi para generasi muda yang menggemari karya seni ini. Ke depannya,
mudah-mudahan karya WPAP ini semakin digemari dan semakin tersebar luas di
mancanegara, tentunya dengan tanpa merugikan para desainer anggota WPAP yang
telah membuat karya yang begitu indah ini! (*)
dikutip dari : www.wpapcommunity.com
Dibawah ini adalah 2 versi skema pewarnaan sebuah WPAP untuk dicetak secara digital dan sablon konvensional, beberapa warna yang ada pada versi multi colors mungkin bisa dihilangkan, atau bisa juga mulai dari versi warna yang lebih sedikit..., pertahankan beberapa warna yang cukup kuat.
Dibawah ini adalah 2 versi skema pewarnaan sebuah WPAP untuk dicetak secara digital dan sablon konvensional, beberapa warna yang ada pada versi multi colors mungkin bisa dihilangkan, atau bisa juga mulai dari versi warna yang lebih sedikit..., pertahankan beberapa warna yang cukup kuat.
No comments:
Post a Comment